Mobil Esemka Gagal Uji Emisi
Mobil Esemka Gagal Uji Emisi – Sebuah berita yang tidak diharapkan oleh walikota Solo Joko Widodo yaitu mengenai Mobil Esemka sebuah mobil karya anak bangsa yang gagal uji emisi. Mobil Esemka ini adalah calon mobil nasional Indonesia, yaitu sebuah mobil karya anak bangsa yang tergabung dalam Mobil Esemka. Patut kita Banggakan anak-anak pencipta Mobil Esemka ini namun nampaknya para siswa-siswa ini harus memperbaiki Mobil Esemkanya agar kelak bisa lulus uji Emisi.
Beberapa waktu yang lalu Wali Kota Solo, Joko Widodo (Jokowi) mengantarkan Mobil Esemka untuk melakukan Uji Emisi di Jakarta, lebih tepatnya Mobil Esemka Rajawali yang dijadikan Mobil Dinas Kota Sola.
Hasil Uji Emisi Mobil Esemka telah keluar, dan Kementerian Lingkungan Hidup belum meloloskan uji emisi mobil Esemka. Selain itu Mobil Esemka juga belum lolos uji tipe.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S Ervan mengatakan mengatakan bahawa uji emisi yang dilakukan beberapa waktu lalu masih belum memenuhi standar.
Tentunya ini adalah hasil yang mengejutkan, apalagi bagi Jokowi yang sebelumnya sangat optimis bahwa Mobil Esemka akan lulus uji Emisi.
Tapi dengan keputusan belum lolosnya Mobil Esemka untuk kemudian dipasarkan di Indonesia, Wali Kota Solo, Joko Widodo (Jokowi) mengaku tak patah arah atas pengumuman hasil uji emisi Mobil Esemka Rajawali yang dinyatakan gagal. Kegagalan itu, bagi Jokowi, bukanlah akhir dari segala-galanya namun sebuah awal untuk mencapai kesuksesan.
“Ndak apa-apa kalau sekarang gagal. Kita coba lagi, kita minta diuji lagi sambil kita perbaiki apa kekurangannya. Mewujudkan sesuatu untuk kebanggaan bangsa dan negara harus terus optimis ,” kata Jokowi kepada Tribunnews, Kamis (01/03/2012).Standar Emisi maksimal yang harus dipenuhi untuk bisa masuk ke pasar otomotif Indonesia yaitu mobil baru harusnya membuang karbondioksida (CO) dengan 5 gram per km dan HC+NOx standar 0,70 gram/km.
Sedangkan Mobil Esemka Rajawali emisi pembuangannya masih cukup tinggi yaitu CO-nya 11,63 gram/km dan HC+NOx sebesar 2,69 gram/km.
“Kami menyarankan perbaikan kinerja emisi gas buangnya. Standar ini diatur dalam Kepmen KLHJ No.04/2009 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang untuk Kendaraan Bermotor Tipe Baru,” ujar Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan.Bambang S Ervan menjelaskan, tidak ada batas waktu perbaikan, merek bisa menggunakan Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor.
Jokowi menambahkan, kegagalan uji emisi yang pertama, dijadikan pemacu semangat untuk memperbaiki, menyempurnakan Esemka Rajawali agar mendapat restu, lolos uji emisi dan dapat dipasarkan secara masal.
“Kan, yang perlu disempurnakan juga tidak banyak. Jadi, tak usahlah berkecil hati, tetap optimis. Saya akan jelaskan kepada anak-anak nanti (pembuat mobil Esemka Rajawali) mengapa uji emisi gagal secara baik. Pastinya, kegagalan ini harus menjadi pemacu semangat,” ujar Jokowi.Semoga nantinya Mobil Esemka Rajawali ini bisa lolos uji dan dipasarkan di Indonesia bahkan di dunia. Semoga Indonesia kelak nantinya menjadi Produsen mobil yang cukup besar, Mobil Esemka ini adalah awal menuju Keseuksesan Indonesia menguasai pasar Mobil.
0 komentar:
Posting Komentar